Style Sampler

Layout Style

Patterns for Boxed Mode

Backgrounds for Boxed Mode

SELAMATAN PANDE BESI DUSUN KEDUNG

Nov

03

Masyarakat jawa merupakan masyarakat yang sangat terkenal dengan filosofinya dalam memegang teguh serta menghormati tradisi serta budaya yang dimilikinya. Dalam masyarakat jawa pun juga dikenal dengan adanya tatanan yang harus diikuti sebelum melakukan suatu tradisi. Tatanan tersebut biasanya merupakan aturan turun-temurun yang sudah ada sejak nenek moyang terdahulu. Tatanan tersebut wajib untuk dipatuhi oleh warga masyarakat demi lancarnya tradisi yang akan diselenggarakan. Seperti halnya dengan tradisi selamatan pande besi yang diselenggarakan oleh warga Dusun Kedung, Desa Karang Tengah, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul. Aturan yang harus diikuti yaitu mengenai penanggalan yang digunakan dalam penyelenggaraan tradisi ini. Tradisi selamatan pande besi ini biasa dilaksanakan pada bulan suro dalam kalender jawa atau bulan muharam dalam kalender hijriah. Masyarakat jawa memiliki anggapan bahwa bulan suro merupakan bulan yang sakral dan memiliki makna tersendiri dalam melakukan suatu acara atau tradisi tertentu.

segment #1.mpg_000434520

segment #2.mpg_000076520

Syukuran pande besi ini merupakan suatu bentuk rasa syukur yang dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rizki yang telah diberikan kepada warga selama ini. Tradisi syukuran ini diperingati setiap satu tahun sekali dengan melibatkan seluruh warga masyarakat dusun kedung. Dusun Kedung sendiri terdiri dari dua dusun yaitu dusun kedung satu dan dusun kedung dua. Acara syukuran ini dilakukan karena mayoritas warga masyarakat dusun kedung bermata pencaharian sebagai seorang pande besi. Kebanyakan masyarakat yang tinggal di dusun kedung ini berprofesi sebagai empu, perajin, pengusaha serta pedagang alat-alat pertanian. Oleh karena itu tak heran jika dusun kedung ini terkenal sebagai sentra industri peralatan pertaniannya.

segment #2.mpg_000133280

Prosesi syukuran pande besi ini diadakandi balai dusun. Dibalai dusu ini, warga akan melakukan kenduri bersama yang mana kenduri ini akan dipimpin oleh sesepuh desa setempat. Akan tetapi, sebelum prosesi di balai dusun dimulai, masyarakat yang memiliki usaha pande besi ini harus melakukan prosesi tabur kembang setaman di sekitar perapen (tungku yang digunkan untuk membakar besi yang akan dibentuk) milik masing-masing empu.

segment #3.mpg_000025280

Dahulu, dusun Kedung ini merupakan daerah yang dapat dikatakan sebagai daerah tertinggal jika dibandingkan dengan daerah lain disekitarnya. Akan tetapi sejak kedatangan seorang pande besi dari Bayat yang bernama Guno Karyo, beliau menularkan keahlian pande besinya kepada masyarakat sekitar, akhirnya dusun ini sedikit demi sedikit dapat bangkit dan dapat mencapai kesejahteraan masyaraktnya. Bahkan saat inipun masyarakat kedung telah membentuk suatu klompok pande besi yang diberi nama Dwi Manunggal untuk mempermudah koordinasi serta pemasaran produk diantara para pemande.

segment #1.mpg_000018080

segment #2.mpg_000068360

Alat pertanian yang dibuat oleh pemande dusun Kedung ini telah dipasarkan keberbagai daerah diseluruh wilayah Indonesia. “Pemasaran produk yang dihasilkan oleh masyarakat dusun Kedung meliputi wilayah Jawa Tengah, Bali dan Sumatra, akan tetapi kami tidak memasarkannya secara langsung melainkan melalui seorang pengepul”, ujar Sukamto selaku ketua kelompok dwi manunggal Kedung. Satu kelompok pemande biasanya dapat memproduksi sekitar 70 unit peralatan pertanian setiap harinya. Dahulu proses produksi alat pertanian ini dibuat berdasarkan musim yang sedang terjadi, akan tetapi saat ini proses produksi akan dilakukan hanya jika ada pesanan dari konsumen. Di dusun kedung sendiri terdapat kurang lebih sekitar 45 perapen yang dimiliki oleh sebuah rumah produksi. Yang mana setiap perape biasanya memiliki 4 karyawan yang terdiri dari seorang empu dan 3 orang panjak (penempa besi).

segment #2.mpg_000394880

Proses pembuatan peralatan pertanian yang berbahan dasar besi ini masih menggunakan cara tradisional. Yang mana langkah pertama yang harus ditempuh yaitu memilih baja dengan kwalitas baik sebagai bahan dasar pembuatan alat pertanian tersebut. Baja yang dipilih untuk digunakan biasanya ialah baja yang memiliki kadar karbon yang cukup tinggi dan keras sehingga dapat menghasilkan alat yang tajam, mengkilap, kuat dan anti karat. Biasanya para pemande tersebut mendapatkan bahan dasar yang berasal dari peer bekas mobil, plat baja dan beton ulir yang kemudian dipotong sesuai dengan kebutuhan. Setelah melalui proses pemotongan, baja tersebut selanjutnya akan dibakar dalam perapen untuk kemudian ditempa dan dibentuk sesuai dengan pesanan atau keinginan. Setelah mendapatkan bentuk yang diinginkan, langkah selanjutnya ialah proses penyepuhan dan peminyakan. Proses akhir dari pembuatan alat pertanian ini ialah proses penghalusan menggunakan gerinda dan amplas dan selanjutnya diberi garan (pegangan).

segment #2.mpg_000616360

segment #2.mpg_000694080

Setelah prosesi tabur kembang di perapen usai, warga akan berkumpul di balai dusun untuk mengikuti prosesi kenduri. Beberapa ubarampe harus dipersiapakan oleh para ibu di dusun tersebut untuk melakukan prosesi kenduri ini. Ubarampe tersebut diantaranya ialah nasi gurih, ingkung ayam, berbagai macam jenang, jajanan pasar, serta bunga setaman. Dalam prosesi kenduri bersama ini akan diadakan do’a bersama yang mana do’a tersebut bertujuan untuk memohon keselamatan serta sujud syukur pada Tuhan Yang Maha Esa atas riski yang diberikan serta memohon kelancaran usaha pande besi yang selama ini telah beroperasi. “Harapan saya dengan adanya tasyakuran, usaha pande besi ini akan semakin maju dan makmur”, ujar Siswanto Anwar selaku Kades Desa. Di akhir prosesi, tradisi ini juga menyuguhkan kesenian wayang semalam suntuk sebagai hiburan dalam acara puncak tradsi syukuran pande besi.

segment #1.mpg_000058680

segment #1.mpg_000042040

segment #1.mpg_000053320

segment #1.mpg_000275720

segment #1.mpg_000306360

Share this with friends