Style Sampler

Layout Style

Patterns for Boxed Mode

Backgrounds for Boxed Mode

PAJANG KARYA “HUT JOGJA KE 260”

Nov

01

Bantul, Jogja TV | Jika mendengar kata seniman pasti yang langsung terbesit dalam benak kita ialah kota Yogyakarta. Selain sering disebut dengan kota gudeg dan kota pelajar, Yogyakarta juga sering dijuluki sebagai kota seniman. Seniman dengan berbagai macam latar belakang seni yang berbeda lahir dari kota ini. Tak heran jika seni dan budaya tumbuh dan berkembang pesat di kota ini. Berbagai upaya dilakukan untuk mempertahankan eksistensi seni dan budaya tersebut. Upaya tersebut salah satunya ialah dengan memberikan semangat kepada para seniman serta para generasi muda untuk selalu berkarya demi mengharumkan Yogyakarta sebagai kota budaya dan kota wisata.

Tak cukup hanya disitu saja upaya yang dilakukan untuk mempertahankan seni dan budaya yang ada di kota Yogyakarta. Dalam rangka memperingati HUT kota Yogyakarta yang ke 260, beberapa seniman kenamaan Yogyakarta berkolaborasi bersama warga RW 10 Suryodiningratan untuk menyajikan suatu pameran karya seni serta pertunjukan seni sebagai wujud kecintaannya terhadap kota Yogyakarta. Seniman yang turut andil dalam memeriahkan HUT Yogyakarta yang ke 260 ini salah satunya ialah Godot Sutejo. Seniman kelahiran Wonogiri 12 Januari 1953 ini menyumbangkan partisipasi dan kepeduliaanya dalam bentuk pameran hasil karya lukis buatannya yang di pamerkan di ruang galeri pribadinya yang beralamatkan di Suryodiningratan MJ2 no.641 Yogyakarta. Dalam pameran kali ini mengusung tema Pajang Karya, serta menyuguhkan berbagai macam lukisan dengan beragam corak dan bentuk. Godot Sutejo merupakan seniman yang sering dikenal dengan pelukis alam sepi. Hal tersebut dikarenakan hasil lukisan yang dibuatnya banyak yang menggambarkan objek-objek yang sangat kecil serta memiliki kesan yang sunyi, sepi dan misterius. “Saya bangga Karena saya dapat menikmati karya lukisan dari pelukis terkenal yaitu Bapak Godot Sutejo”, ujar Yani Saptohoedoyo sebagai salah satu budayawan yang hadir dalam acara tersebut.

KONTEMPORER 24 OKTOBER 2016_SEG 1.mpg_000144120

Sajian lukisan dengan objek yang kecil, bergerombol, dan berpasangan ini mengandung pesan kegigihan dalam menghadapi kehidupan, keikhlasan serta perasaan yang tulus. Seperti halnya dengan karya lukis yang diberi judul Sajian Do’a Merapi. Lukisan ini menggambarkan masyarakat sekitar gunung merapi yang berduyun-duyun ke merapi untuk memanjatkan do’a.

KONTEMPORER 24 OKTOBER 2016_SEG 3.mpg_000042840

Selain dapat menikmati pameran karya lukis, kita juga dapat melihat persiapan yang dilakukan oleh warga RW. 10 Suryodiningratan yang sedang mempersiapkan pergelaran karya seni pada malam harinya. Persiapan tersebut dimulai sejak pukul 13.00 WIB. “Seluruh warga mulai dari anak-anak, remaja serta orang tua pun terlibat dalam acara persiapan pagelaran karya seni ini”, ujar Kecuk Heriyanto selaku ketua RW. 10 Suryodiningratan.

KONTEMPORER 24 OKTOBER 2016_SEG 1.mpg_000166000

KONTEMPORER 24 OKTOBER 2016_SEG 1.mpg_000466080

Persiapan pagelaran karya seni yang dilakukan oleh masyarakat RW. 10 Suryodiningratan ini memiliki daya tarik tersendiri bagi para seniman sketser. Seniman sketser yang hadir dalam acara ini diantaranya ialah Tarman, Tini dan Susilo. Bagian persiapan pagelaran yang dijadikan sebagai objek sketser ialah pada proses merias pemeran yang akan tampil pada pagelaran seni di malam harinya.

KONTEMPORER 24 OKTOBER 2016_SEG 1.mpg_000550520

Setelah berbagai persiapan usai, warga dapat ikut menikmati hasil karya lukis Godot Sutejo yang dipamerkan. Tak hanya itu saja seniman yang turut andil untuk memeriahkan acara peringatan HUT Yogyakarta yang ke 260 ini. Wagiman, seorang tokoh macapat jawa yang sangat terkenal pun juga hadir dan turut memeriahkan acara ini. Tak cukup dengan hal itu, Wagiman juga bersedia menyanyikan sebuah lagu macapat untuk semua orang yang hadir dalam acara tersebut.

KONTEMPORER 24 OKTOBER 2016_SEG 2.mpg_000107080

Seakan hanyut dalam suasana, semua orang yang hadir pun merasakan kegembiraan yang tak kan terlupakan. Seluruh seniman dan warga RW. 10 Suryodiningratan mengucapkan selamat ulang tahun dan memanjatkan do’a dengan harapan Yogyakarta dapat lebih maju dan berkembang lagi.  Selain Wagiman, seniman yang terkenal dengan patung presidennya yaitu Yusman pun turut hadir dan memanjatkan do’a untuk Yogyakarta yang telah menginjak umur 260 tahun. Selain memperingati HUT Yogyakarta yang ke 260, pameran ini juga bertepatan dengan hari ulang tahun perkawianan mertua Godot Sutejo yang ke 50 tahun.

KONTEMPORER 24 OKTOBER 2016_SEG 2.mpg_000256040

KONTEMPORER 24 OKTOBER 2016_SEG 2.mpg_000491600

Kemeriahan acara peringatan HUT Yogyakarta yang ke 260 tak cukup hanya disitu saja, di malam harinya warga dari berbagai desa berkumpul untuk menyaksikan pertunjukan karya seni yang di tampilkan oleh masyarakat RW. 10 Suryodiningrat. Berbagai tarian serta pertunjukan seni disuguhkan untuk menghibur warga. Meski diadakan pada malam hari, tak hanya orang dewasa saja yang tertarik untuk menyaksikan acara ini. Anak-anak dengan berbagai tingkat pendidikan serta remaja pun antusias untuk datang dan melihatnya. Yogyakarta akan semakin berkembang dan terkenal dengan adanya seni dan kebudayaan yang dimilikinya. Demi kemajuan dan perkembangan hal tersebut, diperlukan adanya ruang bebas bagi para seniaman untuk tetap berkreasi. Karena bagi seniman, melukis bukan hanya sekedar keterampilan dan kegiatan rutin semata, namun lebih ke pencarian ketenangan jiwa, kejernihan hati dan kenyamanan pikiran.

KONTEMPORER 24 OKTOBER 2016_SEG 3.mpg_000165960

KONTEMPORER 24 OKTOBER 2016_SEG 3.mpg_000175760

Share this with friends