Style Sampler

Layout Style

Patterns for Boxed Mode

Backgrounds for Boxed Mode

Peragaan Busana Adat Yogyakarta

Peragaan Busana Adat Yogyakarta

Yogyakarta, JOGJA TV|  Keraton Yogyakarta menyimpan kekayaan budaya yang tak ternilai harganya. Salah satu budaya tersebut adalah busana adat keraton Yogyakarta yang bernilai estetika tinggi. Busana adat keraton menunjukkan peradaban tinggi yang dimiliki oleh Keraton Yogyakarta sebagai pusat budaya di tanah Jawa. Busana adat keraton begitu indah baik dari segi motif maupun ornamennya. Mengenakan busana adat seakan terpancar aura keanggunan pemakainya. Tak hanya indah dipandang namun busana adat memiliki pesan filosofi yang mendalam. Ini pula yang melatarbelakangi Himpunan Ahli  Seni Tata Rias dan Busana Daerah (HASTANATA) Yogyakarta untuk menggelar peragaan busana adat Keraton Yogyakarta, dalam rangka memperingati ulang tahun HASTANATA ke-40.  Peragaan busana adat Yogyakarta digelar di Ndalem Yudanegaran,   Yogyakarta beberapa waktu lalu.

ADILUHUNG - 17 APRIL 2018 #1.mpg_000152808

ADILUHUNG - 17 APRIL 2018 #2.mpg_000099283

ADILUHUNG - 17 APRIL 2018 #3.mpg_000551819

HASTANATA Yogyakarta berdiri pada tanggal 01 Maret 1978. Tahun ini genap 40 tahun atau delapan windu usia  HASTANATA. Usia delapan windu tentu sangat berarti bagi sebuah paguyuban karena di usia ini terbukti bahwa paguyuban itu mampu berkiprah dengan baik di masyarakat. Ini pula yang dialami oleh Himpunan Ahli Seni Tata Rias dan Busana Daerah (HASTANATA) Yogyakarta. Di usianya yang genap delapan windu HASTANATA merayakannya dengan penuh semangat yakni dengan menggelar acara tumpengan dan peragaan busana adat Yogyakarta.

ADILUHUNG - 17 APRIL 2018 #1.mpg_000108247

ADILUHUNG - 17 APRIL 2018 #1.mpg_000333020

Dalam acara tumpengan tersebut juga dilakukan doa arwah oleh keluarga besar HASTANATA untuk mendoakan para empu perias yang memprakarsai berdirinya HASTANATA. Para empu tersebut adalah R.Ay Donolobo, R.Ay Sosronegoro, R.Ay Prajoko Halpito, dan R.Ay Marmin Sardjono. Para empu perias ini dahulu pernah menghadap Sri Sultan Hamengku Buwana IX untuk memohon ijin supaya tata rias keraton bisa dibawa ke luar keraton dan disebarluaskan sampai seluruh Indonesia. Sri Sultan HB IX pun mengijinkan tetapi dengan catatan harus seperti yang dipakemkan di dalam Keraton Yogyakarta.

ADILUHUNG - 17 APRIL 2018 #1.mpg_000160119

HASTANATA berkomitmen melestarikan busana adat dan seni tata rias pengantin adat sesuai pakem yang berkembang di Keraton Yogyakarta. Hal ini untuk menetapi janji kepada Sri Sultan HB IX agar menampilkan busana adat sesuai pakem keraton Yogyakarta. “Masih diuri-uri tetap kita harus pakem dan tidak menyimpang daripada anjuran dari Sultan Hamengku Buwana IX, “kata Ketua HASTANATA DIY, Endang S Sujonoworo.

ADILUHUNG - 17 APRIL 2018 #1.mpg_000135687

Acara peragaan busana adat di Ndalem Yudonegaran menampilkan busana kebangsawanan, busana tari dan busana kerakyatan. Acara dibuka dengan tampilan beksan sekar adi keprabon. Tarian ini menggambarkan tentang busana keprabon yang dikenakan para putri keraton. Busana yang ditampilkan berupa busana sabukwolo untuk para putri yang masih kecil, busana pinjung untuk para putri usia menjelang remaja dan busana kampuhan untuk putri remaja hingga yang sudah berkeluarga.

ADILUHUNG - 17 APRIL 2018 #2.mpg_000064132

Setelah suguhan tarian selesai acara dilanjutkan dengan penampilan busana yang dahulu dipakai oleh para pendiri HASTANATA saat mereka sedang menggelar show. Busana itu diperagakan oleh kerabat pendiri HASTANATA.

ADILUHUNG - 17 APRIL 2018 #2.mpg_000283594

Selain itu, juga ditampilkan busana kerakyatan yang biasa dipakai oleh para petani atau masyarakat yang tinggal di pedesaan. Busana ini merupakan pakaian harian untuk dikenakan di rumah. Untuk busana pria terdiri dari kain batik, baju surjan lurik, tutup kepala memakai iket udaran. Busana wanita terdiri dari kebaya, kemben dan batik.

ADILUHUNG - 17 APRIL 2018 #2.mpg_000306604

Busana kerakyatan untuk acara resmi juga ditampilkan dalam peragaan busana tersebut. Busana ini biasa dikenakan oleh para pejabat desa atau warga desa untuk acara resmi, seperti menghadiri acara perkawinan atau pengangkatan pejabat desa.

ADILUHUNG - 17 APRIL 2018 #2.mpg_000396816

ADILUHUNG - 17 APRIL 2018 #3.mpg_000289273

Setelah itu, kemudian ditampilkan busana Hacincu yaitu busana yang dikenakan para bangsawan untuk acara sehari-hari di dalam rumah. Para putri bangsawan mengenakan busana hacincu ini untuk kegiatan sehari-hari, seperti menerima tamu di rumah, membatik, memasak dan sebagainya. Meski dikenakan oleh kaum bangsawan namun busana ini sengaja dibuat dari kain blaco dengan maksud untuk kenyamanan saat dipakai  di rumah.

ADILUHUNG - 17 APRIL 2018 #2.mpg_000405509

Ditampilkan pula busana kaum bangsawan Pakualaman. Busana ini biasa digunakan untuk acara pesiar atau anjangsana ke luar tembok Puro Pakualaman.

ADILUHUNG - 17 APRIL 2018 #3.mpg_000362195

ADILUHUNG - 17 APRIL 2018 #2.mpg_000550971

Kaum bangsawan biasa mengenakan busana kasatriyan untuk menghadiri acara resmi, misalnya saat menghadiri acara resmi di dalam istana maupun di tempat saudara dekat yang berdomisili di luar istana. Untuk bangsawan pria mengenakan surjan kasatriyan sedangkan untuk wanita mengenakan kebaya lis.

ADILUHUNG - 17 APRIL 2018 #2.mpg_000576841

Busana kaum bangsawan dan keluarga. Busana ini dikenakan oleh pasangan suami istri beserta putra putrinya. Untuk pria mengenakan kasatriyan alit berupa kain batik dan baju surjan yang seragam dengan istri dan putra putrinya. Busana ini dipakai untuk menghadiri acara resmi.

ADILUHUNG - 17 APRIL 2018 #3.mpg_000038696

Busana semekan dringin. Busana ini dipakai oleh calon pengantin putri pada saat malam midodareni semasa Sri Sultan HB VII. Busana semekan dringin sangat sederhana, hanya memakai kain batik motif truntum dan semekan dringin, tanpa memakai aksesoris kecuali subang warna hitam. Malam midodareni adalah malam tirakatan, malam instropeksi diri, malam untuk memohon keselamatan dari Tuhan agar acara pernikahan dapat terlaksana dengan lancar.

ADILUHUNG - 17 APRIL 2018 #3.mpg_000377553

Busana semekan sindur. Busana ini dikenakan oleh putri raja yang sudah menikah untuk menghadiri acara malam midodareni. Semekan sindur dengan warna merah dan putih di bagian pinggirnya adalah melambangkan benih laki-laki dan perempuan. Sedangkan batik truntum bermakna semi atau tumbuh. Harapannya akan tumbuh kebahagiaan dan kasih sayang yang abadi.

ADILUHUNG - 17 APRIL 2018 #3.mpg_000163370

Busana semekan sutra bleg-blegan. Busana ini dikenakan oleh para putri Sultan yang sudah menikah untuk acara tuguran atau menghadiri malam-malam sebelum upacara tertentu yang dilaksanakan di dalam keraton.

SUTRA BLEG-BLEGAN

ADILUHUNG - 17 APRIL 2018 #3.mpg_000231588

 

Busana coro putri. Busana ini dikenakan oleh para putri Sultan yang sudah menikah pada masa Sri Sultan HB IX dan Sri Sultan HB X. Busana ini dipakai untuk menghadiri upacara-upacara ageng di dalam keraton.

ADILUHUNG - 17 APRIL 2018 #3.mpg_000269266

Acara peragaan busana adat Yogyakarta juga dimeriahkan dengan suguhan tari batik. Tarian ini menggambarkan proses membatik mulai dari saat masih berupa kain mori putih hingga berwujud menjadi selembar kain batik yang penuh makna. Gawangan disimbolkan sebagai alam jagad raya. Bandul simbol sejati dan canting adalah kalam utama. Sedang pola yang tergambar menjadi petunjuk manusia. Itulah sekelumit makna perjalanan batik yang berisi ajaran luhur nenek moyang.

TARI BATIK

ADILUHUNG - 17 APRIL 2018 #3.mpg_000425660

Melalui peragaan busana kebangsawanan dan kerakyatan  HASTANATA Yogyakarta berupaya untuk melestarikan busana adat Yogyakarta sesuai pakem yang ada di Keraton Yogyakarta. Busana adat saat ini sudah jarang diketahui oleh masyarakat umum padahal busana adat mengandung nilai keluhuran dan keagungan. Oleh karena itu, HASTANATA berkomitmen untuk tetap melestarikan busana adat Yogyakarta salah satunya melalui acara peragaan busana seperti itu. (Rum) Sumber: Adiluhung, selasa 17/04/2018.

Tags

Category

Share this with friends

Comments are closed.