Style Sampler

Layout Style

Patterns for Boxed Mode

Backgrounds for Boxed Mode

Jumputan On The Street (JOS)

Jumputan On The Street (JOS)

Sleman, JOGJA TV| Kain jumputan selama ini kurang dikenal oleh masyarakat. Padahal sama dengan batik, kain jumputan juga merupakan produk tekstil karya bangsa Indonesia. Untuk mengenalkan kain jumputan kepada masyarakat dan untuk mengangkat citra jumputan agar sekelas dengan batik Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Istimewa Yogyakarta menyelenggarakan acara Jumputan On The Street (JOS). Acara JOS akan digelar di Jalan Soga, Celeban, Tahunan, Umbulharjo, Yogyakarta, selama tiga hari, mulai tanggal 13-15 april 2018. JOS akan diisi dengan beberapa kegiatan berupa fashion show, lomba menjumput, karnaval budaya, dan juga potensi seni budaya yang ada Kampung Tahunan, Yogyakarta. Masyarakat diharapkan menghadiri event Jumputan On The Street agar lebih mengenal tentang kain jumputan.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Istimewa Yogyakarta berupaya untuk mengangkat kain jumputan ke tengah masyarakat agar produk tekstil ini diminati oleh masyarakat. Salah satu kampung penghasil jumputan adalah Kampung Tahunan, Celeban, Umbulharjo, Kota Yogyakarta. Di kampung ini banyak terdapat UKM jumputan yang belum terekspos sehingga perlu diangkat agar dikenal masyarakat.

Dalam mengembangkan UKM yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Dinas Perindag DIY punya konsep unik dengan menggabungkan  4K yaitu Kraton-kampus-keprajan-kampung. Konsep 4K ini diwujudkan dalam event Jogja On The Street (JOS). Dalam hal ini Dinas Perindag DIY mengangkat Kampung Celeban, Tahunan untuk diangkat potensinya yaitu berupa jumputan. Kemudian yang dimaksud dengan pelibatan Keprajan adalah Dinas Perindag DIY itu senditi. Sedangkan kampus juga dilibatkan untuk acara tersebut, yakni diminta bantuannya untuk penelitian warna dan desain kain jumputan. Demikian diungkapkan oleh Kepala Dinas Perindag DIY, Drs. Trisaktiyana, M.Si.

BHI 1500, 10 april 2018.mpg_000200910

Jumputan On The Street diisi dengan kegiatan lomba menjumput yang akan diperuntukan bagi masyarakat umum dan kalangan anak sekolah. Selain itu, juga akan dimeriahkan dengan acara fashion show di sepanjang jalan Soga. ” Fashion show memang tidak kita gelar di catwalk tapi di jalan yang kita siapkan nantinya di jalan soga, sebelah barat dari Taman Makam Kusumanegara”, kata Lurah Kampung Tahunan, Drs. Isharyanto.

BHI 1500, 10 april 2018.mpg_000897606

Tak hanya itu, Event JOS juga akan dimeriahkan dengan karnaval yang melibatkan UKM jumputan didukung dengan kelompok seni budaya yang ada di Kelurahan Tahunan. Karnaval akan digelar hari minggu (15/04/2018) dengan menempuh jarak sekitar 1KM mulai dari UTY jalan Glagahsari menuju ke arah utara dan finish di Taman Makam Pahlawan.

Panitia acara, Afifudin mengatakan lomba jumputan akan dilaksankan dua hari, sabtu dan minggu (14-15 april 2018). Lomba jumputan hari sabtu ditujukan untuk masyarakat umum baik yang sudah mahir membuat jumputan maupun bagi yang masih belajar. Selanjutnya, lomba jumputan hari minggu ditujukan untuk anak-anak sekolah mulai SD, SMP, SMA. Lomba ini digelar gratis untuk masyarakat umum. Hal ini merupakan wujud kepedulian pemerintah dalam memajukan UMKM yang ada di DIY. Panitia menyediakan hadiah senilai Rp.20 juta untuk lomba jumputan tersebut. “Kita mengharap pada masyarakat jogja untk berpartisipasi dan mengunjungi acara JOS di jl soga, keluarahan Tahunan dg harapan masyarakat jogja bisa menikmati karya-karya jumputan,” himbau Afifudin.

BHI 1500, 10 april 2018.mpg_000583982

Jumputan On The Street ditujukan untuk mengangkat industri jumputan yang ada kampung, Celeban, Tahunan, Yogyakarta. Dalam event itu sebanyak 13 kelompok perajin jumputan akan ambil bagian dalam acara tersebut. Selain itu, untuk acara fashion show juga akan melibatkan sembilan desainer dari APPMI.

Industri kreatif jumputan di Kampung Celeban, Tahunan, Yogyakarta baru mulai dikembangkan pada tahun 2011. Kelurahan Tahunan dibantu dengan Pemkot Yogyakarta berupaya mengembangkan jumputan dengan melatih warga setempat. Setiap tahun rata-rata sebanyak 25-30 orang dilatih membuat jumputan. Mulai dari 2011 hingga sekarang kurang lebih sudah ada 200 orang yang dilatih. “Mudah-mudahan nanti targetnya di tahun 2020 Tahunan menjadi sentra jumputan”, kata Lurah Tahunan, Isharyanto.

Kain jumputan hasil karya para perajin di Kelurahan Tahunan, Kota Yogyakarta memiliki kekhasan tersendiri dan berbeda dengan jumputan dari daerah lain. Kekhasan itu berupa ikat yang bulat, jadi walaupun ada kembangan itu pasti ada bulatnya. “Inilah motif dari jumputan Tahunan”, kata Isharyanto.

Event Jumputan On The Street merupakan event yang baru kali pertama digelar. Untuk itu para perajin jumputan diharapkan untuk mendukung event tersebut sehingga diharapkan akan memunculkan karya-karya baru di bidang jumputan. (Rum) Sumber: Bincang Hari Ini, selasa 10/04/2018).

Share this with friends

Comments are closed.