Style Sampler

Layout Style

Patterns for Boxed Mode

Backgrounds for Boxed Mode

Tradisi Bersih Rupang di Kelenteng Fuk Ling Miau

Feb

28

Yogyakarta, JOGJA TV|Masyarakat Tionghoa mempunyai akar tradisi yang kuat terhadap negeri leluhurnya. Dalam perayaan tahun baru Imlek 2017 atau 2568 dalam penanggalan Cinaseluruh warga Tionghoa yang tersebar di berbagai belahan dunia merayakannya dengan penuh rasa syukur dan suka cita. Ada beberapa rangkaian upacara yang harus dilaksanakan sebelum tahun baru Imlek tiba. Salah satunya adalah tradisi membersihkan rupang atau patung Dewa yang ada di dalam Kelenteng. Di Kelenteng Fuk Ling Miau atau Kelenteng Gondomanan Yogyakarta pembersihan rupang dilakukan satu minggu sebelum perayaan Imlek.

segment #1.mpg_000055080

Warga Tionghoa Yogyakarta sejak pagi hari berdatangan ke Kelenteng Fuk Ling Miau. Mereka tampak kompak melakukan tradisi bersih rupang Dewa Dewi yang ada di dalam Kelenteng. Tak hanya rupang yang dibersihkan namun seluruh peralatan persembayangan, seperti Altar, tempat lilin, tempat abu dupa dan genta juga dibersihkan.

segment #1.mpg_000122600

segment #1.mpg_000234680

Tradisi bersih rupang Dewa ini biasanya dilakukan satu minggu menjelang Imlek. Dan sehari sebelum membersihkan rupang mereka terlebih dahulu melakukan persembahyangan.

segment #3.mpg_000155280

segment #3.mpg_000195760

Sebelum datang ke Kelenteng untuk membersihkan rupang kondisi fisik dan batin setiap umat Kelenteng harus bersih. “Sebelum membersihkan rupang warga dari rumah sudah membersihkan diri mandi keramas dan tidak makan daging”, ungkap salah satu warga Tionghoa, Bing Mee.

segment #1.mpg_000263440

Menurut keyakinan warga Tionghoa seminggu sebelum Imlek para Dewa akan naik ke kahyangan untuk menemui Tuhan guna melaporkan amal perbuatan manusia selama setahun terakhir. Pada saat para Dewa-Dewi ini naik ke kahyangan maka rupang atau patung tempat bersemayamnya para Dewa tersebut menjadi kosong. Dan inilah saatnya untuk dibersihkan agar sebelum Imlek tiba patung para Dewa sudah dalam keadaan bersih. Mereka percaya para Dewa Dewi akan kembali turun ke dunia empat hari setelah Imlek.

segment #2.mpg_000128080

segment #2.mpg_000187520

Kegiatan membersihkan rupang dilakukan dengan sangat hati-hati. Satu persatu rupang yang ada di Klenteng diturunkan kemudian dibersihkan. Debu yang menempel pada rupang dibersihkan dengan sikat kecil. Selanjutnya dicuci dengan sabun lalu dibilas dengan air bunga mawar dan air cendana. Pembilasan dengan air bunga mawar dan kayu cendana ini dimaksudkan supaya rupang atau patung tersebut tidak hanya bersih tetapi juga berbau wangi.

segment #1.mpg_000141120

Secara simbolik bunga mawar baunya wangi namun dibalik keharumannya itu bunga mawar juga memilki duri. Hal ini menggambarkan lika liku kehidupan manusia yang kadang diwarnai dengan keindahan namun kadang kala juga menemui ketajaman seperti tajamnya duri mawar.

Melalui tradisi bersih rupang atau patung Dewa Dewi ini warga Tionghoa berharap akan mendapatkan berkah peruntungan di tahun yang baru. Pembersihan rupang juga diiringi dengan pembersihan diri pada setiap pribadi. Bagi warga Tionghoa tradisi ini sudah dilakukan secara turun temurun. Mereka meyakini bahwa sebelum memulai hal yang baru terlebih dahulu harus membersihkan diri baik secara fisik maupun batin.(Rum) Sumber: Adiluhung, selasa 14/02/17)

Share this with friends