Share this with friends
Nov
27
Yogyakarta, JOGJA TV| Batik semakin luwes dieksplor menjadi karya fashion nan cantik. Ini pula yang dilakukan oleh Javanic Batik yang mendesain baju-baju batik dengan model chic, simple dan unique. Javanic Batik mencoba menghadirkan batik dengan warna-warna cerah dan model yang up to date namun dengan tetap menampilkan motif klasik, seperti parang dan kawung. Produk Javanic Batik sengaja dibuat modern karena memang pangsa pasarnya ditujukan bagi kalangan muda usia mulai 13 tahun hingga ibu-ibu muda yang berani tampil beda. Melalui karya-karyanya yang chic, simple dan unique Javanic Batik ingin mengajak masyarakat agar bangga memakai batik dalam setiap kesempatan, baik formal maupun non formal.
Selama ini batik yang dijumpai di pasaran kebanyakan berwarna sogan atau coklat dan warna-warna gelap lainnya yang terkesan tua sehingga anak muda pun menjadi kurang tertarik memakai baju batik. Untuk membuat batik agar lebih dekat dengan anak muda Javanic Batik hadir dengan menampilkan desain batik ready to wear. Selain modelnya up to date warna yang dihadirkan adalah warna-warna cerah dan kontras, seperti warna biru dikontraskan dengan merah sehingga hasilnya pun tampak eye catching. Sementara itu, motif yang ditampilkan adalah motif piring selampad yang bentuknya bulat seperti bola. Motif piring selampad merupakan motif Cirebon. Oleh Javanic Batik motif ini kemudian diadaptasi menjadi motif puspawarna. “Jadi di dalam motif itu warna warni motif Yogyakarta, jadi saya namakan itu,” kata pemilik Javanic Batik, Anastasia Rita.
Di samping motif piring selampat atau puspawarna juga dihadirkan motif wayang. Motif ini sudah agak lama diluncurkan namun sampai sekarang tetap saja masih banyak mencarinya. Batik dengan motif wayang ini kemudian diolah menjadi busana casual yang trendi dan nyaman dipakai untuk acara santai. Model baju dibuat kekinian. Seperti atasan kutu baru ini misalnya. Kutu baru yang semula kesannya adalah baju para orang tua kemudian ditransformasi menjadi kutu baru yang kekinian sehingga pantas dikenakan oleh anak muda.
Sesuai tagline yang diusungnya yaitu chic, simple dan unique maka Javanic Batik ingin membuat nyaman orang yang memakai batik. “Batik kita simpel tidak terlalu ribet dengan motif, warna dan sebagainya, kata Ari Pascalis, pemilik Javanic Batik yang merupakan suami dari Anastasia Rita.
Javanic Batik yang baru berdiri tahun 2015 ini makin eksis turut mewarnai dunia fashion. Desain baju dirancang kekinian karena memang diperuntukkan bagi anak-anak muda. Dengan karya ini pula Javanic Batik sudah mengajarkan kepada anak-anak muda untuk mencintai budaya Indonesia. “Jadi kami inginnya ayo kita bangga memakai batik,” kata Anastasia Rita
Pada awal berdiri Javanic Batik turut berpartisipasi menyemarakkan event Fashion on the Street di Prawirotaman Yogyakarta. Waktu itu 13 anak muda memakai batik Javanic untuk costum dance. Para dancer yang mengenakan baju batik besutan Javanic Batik itu pun berhasil masuk final ke Jakarta. Hal ini membuat pemilik Javanic Batik, Anastasia Rita merasa bangga karena batik karyanya dipakai untuk dance. “Kami pun ikut bangga karena belum pernah ada batik untuk nge-dance anak-anak,” kata Anastasia Rita.
Produc Javanic Batik berupa baju ready to wear, seperti blus, celana, outer, kemeja pria dan juga aksesoris kalung batik. Baju-baju ini sangat cocok dikenakan untuk acara jalan-jalan ke mal atau berkumpul bersama keluarga. Kesan ceria, cantik dan enerjik selalu muncul dalam setiap desain Javanic Batik.
Meskipun bangga ketika karyanya berhasil memikat anak muda namun masih ada satu hal membuat Ari Pascalis dan istrinya prihatin, yaitu masih banyak orang yang membeli printing motif batik karena harganya lebih murah. Untuk itu, Javanic Batik berusaha untuk selalu mengedukasi para customer yang datang ke outletnya dengan memberi pemahaman bahwa batik hanya ada dua jenis yaitu tulis dan cap, sedangkan printing bukanlah batik tetapi merupakan tekstil yang bermotif batik.
Untuk mengajak masyarakat agar tidak membeli printing motif batik maka Ari Pascalis menghimbau kepada masyarakat agar setidaknya memakai batik cap jika tidak bisa menjangkau batik tulis. “Harapan kita minimal masyarakat itu memakai batik cap. Jadi cobalah membeli batik cap,” kata Ari Pascalis
Bagi masyarakat terutama anak-anak muda yang ingin tampil trendi dengan baju batik dapat memilih aneka desain baju yang cantik, simpel dan unik di Javanic Batik yang berlokasi di Jalan Jogonegaran No 2 Yogyakarta. (Rum) Sumber: Amazing Batik, kamis 23/11/17)