Style Sampler

Layout Style

Patterns for Boxed Mode

Backgrounds for Boxed Mode

Bayi Mengindap Penyakit Atresia Bilier

Bayi Mengindap Penyakit Atresia Bilier

Sragen, www.jogjatv.tv – Ufairah Mumtazah bayi berusia 4 bulan anak pertama dari pasangan Ihsan Arifudin dan Dyah Fajar Indriyani Warga Dusun Dugan, Rt 011,Rw 002, Desa Trobayan, Kalijambe, Sragen, yang lahir pada 3 september 2015 menderita penyakit Atresia Bilier. saat usianya menginjak 3 hari orang tua Ufairah baru menyadari ada sesuatu yang janggal pada anaknya fesesnya berwarna putih, air kencingnya berwarna kuning keruh dan pada bagian putih matanya berwarna kuning.

Kegagalan fungsi saluran empedu itu membuat Ufairah tidak bisa mencerna asupan ASI, Pertumbuhan Ufairah terbilang lambatmeski sudah berusia 4 bulan berat badannya baru mencapai 4 kg. Dengan bermodal kartu BPJS Kesehatan Ufairah dibawa ke RS PKU Muhammadiyah, Bayi malang itu menjalani perawatan selama dua pekan sejak 26 Oktober hingga 9 November. Saat itu dokter yang menanganinya mendiagnosa Ufairah mengalami penyumbatan pada saluran empedu. Tim dokter menyarankan supaya Ufairah menjalani operasi kasai di RSUD Dr. Moewardi untuk membuatkan saluran empedu yang menghubungkan hati dengan usus. Pada 11 november operasi bedah digelar tim dokter di RSUD Dr. Moewardi Namun tim dokter tidak bisa melanjutkan operasi karena antara hati dan usus tidak ditemukan saluran dan dokter mengatakan operasi itu tidak bisa dipaksakan karena bisa berdampak lebih buruk.

Tim dokter mendiagnosa Ufairah mengidap penyakit Atresia Bilier dan merujuknya ke RS Dr. Sardjito Yogyakarta untuk penanganan operasi transplantasi hati. Pada 16-18 desember lalu Ufairah dirujuk ke RS. Dr. Sardjito, Karena kondisi tubuhnya stabilUfairah bisa dirawat di rumah namun setiap dua pekan sekali kondisi kesehatannya harus dikontrol di Rumah Sakit.

Kendala lain yang dihadapi adalah biaya operasi cangkok hati yang ditaksir mencapai lebih dari Rp. 1 Miliar, sebagai seorang karyawan swasta, Arif, kebingungan untuk mendapatkan dana sebesar itu. Sementara BPJS hanya bisa menanggung biaya pengobatan senilai Rp. 250 juta. Sehingga kedua orang tua Ufairah membutuhkan bantuan dari para dermawan atau pemerintah untuk biaya pengobatan buah hatinya. ( Heru Kristyanto )

Share this with friends

Comments are closed.