Style Sampler

Layout Style

Patterns for Boxed Mode

Backgrounds for Boxed Mode

Menbangun Masyarakat Ekonomi Kreatif dengan Kreatifitas Budaya Yogyakarta

Nov

10

BHI EkonomiKreatifBudaya 19 Oktober 2016.mpg_001049520

Bantul, Jogja TV | Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya, salah satu kota yang terkenal dengan kebudayaan yang di milikinya ialah Yogyakarta. Sebagai kota yang sangat kental dengan budayanya, Yogyakarta mampu melahirkan kreatifitas dalam hal seni.  Berbagai karya seni tumbuh dan berkembang pesat di kota ini. Kesenian yang dihasilkan tersebut diantaranya ialah seni lukis, seni batik, kerajinan bambu, kerajinan kulit, dan kerajinan tanah liat serta didukung dengan adanya desa wisata. Dengan adanya aset seni dan budaya tersebut, pemerintah memiliki tujuan untuk menciptakan sebuah masyarakat dengan ekonomi kreatif. Akan tetapi seiring dengan perkembangan jaman, aset berharga tersebut  hampir hilang karena adanya pengaruh modernisasi. Seperti halnya saat ini, masyarakat lebih suka untuk membeli produk-produk instan dan juga produk buatan luar negeri yang memiliki merk-merk terkenal. Dengan adanya hal tersebut, pemerintah kota Yogyakarta bermaksud untuk mengembalikan aset seni dan budaya yang semakin menghilang seiring perkembangan jaman tersebut. “Kami bersama pemerintah kota Yogyakarta akan berusaha untuk menJogjakan modernitas bukan memodernkan Yogyakarta”, ujar Dr. Aprinus Salam, M. Hum selaku kepala pusat studi kebudayaan UGM.

Pendekatan yang akan diterapkan untuk mewujudkan hal tersebut ialah dengan strategi one village one produk. Yang mana strategi ini akan menentukan jenis produk yang dapat dijadikan icon utama dan produk uggulan dari desa tersebut dengan harapan dapat dikenal dunia. Seperti yang telah kita ketahui pula bahwa wisatawan akan lebih memilih produk hasil kreatifitas masyarakat secara langsung. Hal lain yang tak kalah penting untuk mewujudkan masyarakat ekonomi kreatif ialah dengan menciptakan masyarakat yang hidup rukun, toleransi sesama masyarakat serta menjunjung tinggi solidaritas. Selain itu, masyarakat harus mengembangkan kreatifitas mereka untuk menghasilkan produk yang kreatif. “Pengembangan ekonomi akan bekerja dengan cepat jika ekonomi kreatif itu sendiri menjadi center pengembangan. Ekonomi kreatif akan tubuh jika kreatifitas budaya ditumbuhkan. Dan kreatifitas budaya akan tumbuh jika masyarakat bergerak secara partisipatif dan ditambah dengan adanya dukungan dari pemerintah”, ujar Dr. Bambang Hudayana, M.A selaku kepala departemen anthropologi FIB UGM Yogyakarta. Dan untuk menyambut kedatangan wisatawan di Yogyakarta diperlukan penambahan infrastruktur seperti lahan parkir yang memadai. Setiap tahun, pemerintah Yogyakarta juga mengadakan mapping potensi budaya yang ada di setiap desa dan kabupaten serta mendorong kreatifitas budaya yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi bisnis kreatif.

Dalam mewujudkan masyarakat ekonomi kreatif diperlukan peran akademisi untuk memberikan pengarahan dan penjelasan mengenai hal tersebut. Dalam hal ini, pihak akademisi akan memberikan edukasi serta menanamkan mindset kepada masyarakat dan generasi masa depan bahwa kebudayaan merupakan sesuatu yang bernilai serta dapat dikembangkan oleh mereka yang menggali potensinya dalam hal seni dan budaya. Ditambah lagi dengan adanya tantangan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang saat ini mulai menggeser lapangan kerja bagi penduduk lokal Indonesia. Masyarakat ekonomi kreatif Yogyakarta harus membekali diri dengan menjadi manusia yang cinta dengan kebudayaan serta harus mencari solusi agar dapat menghadapi tantangan perkembangan jaman.

Dengan terbentuknya masyarakat ekonomi kreatif diharapkan kebudayaan yang ada di Yogyakarta mampu memberikan arah strategis pada kehidupan masyarakat kedepannya serta dapat menjadi gerakan sosial Yogyakarta dan mampu membawa nama Yogyakarta untuk lebih dikenal dunia.

 

Share this with friends