Yogyakarta, www.jogjatv.tv – Memperingati Hari Tani Nasional, ratusan petani yang tergabung dalam Komite Aksi untuk Reforma Agraria atau Kara menggelar longmarch menuju Gedung DPRD DIY di Jalan Malioboro. Dalam aksi ini, para petani menuntut Pemerintah Daerah dan DPRD DIY untuk melaksanakan Undang-Undang Pokok Agraria tahun 1960 yang menjamin kepastian hukum atas keadilan pemilik tanah untuk setiap fungsi sosial, terutama untuk pertanian. Mereka khawatir Undang-Undang Keistimewaan DIY akan dimanfaatkan untuk menginventarisasi dan mengalih fungsikan tanah-tanah Sultan Ground maupun Pakualam Ground. Jika kekhawatiran petani ini terwujud, akan banyak petani di diy yang kehilangan lahan garapan mereka, seperti yang terjadi di Kulonprogo.

Selain melakukan orasi, para petani juga membacakan pernyataan sikap, di antaranya menuntut penghentian perampasan tanah rakyat untuk kepentingan pemodal, dan alih fungsi lahan, serta mencabut semua produk undang-undang dan peraturan yang bertentangan dengan Undang-Undang Pokok Agraria.

Karena tidak mendapat tanggapan dari anggota dewan, massa kemudian membubarkan diri menuju Kantor Gubernur di Kepatihan Yogyakarta. (Fauzan Ahmad)