BPPT Kembangkan Minyak Goreng Bekas Sebagai Bahan Biodiesel
Gunungkidul, www.jogjatv.tv – Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) saat ini sedang mengembangkan teknik pembuatan biodiesel berbahan baku minyak goreng bekas di Baron Techno Park di Desa Kanigoro, Saptosari, Gunungkidul. Minyak goreng bekas dipilih karena ramah lingkungan dan diklaim bisa berpartisipasi dalam upaya menjaga kesehatan masyarakat. Mesin yang digunakan dalam pengembangan ini adalah mesin pengelola minyak nabati yang awalnya difokuskan untuk pengembangan biodiesel dengan bahan baku biji jarak. Sebelumnya, ada program pengembangan biodiesel dari biji jarak, namun kegagalan dalam penanaman pohon jarak membuat program tersebut terhenti. Permasalahan dengan penanaman tanaman jarak tidak hanya terjadi di Gunungkidul, namun juga terjadi di hampir seluruh proyek tanaman jarak di Indonesia.
Peneliti senior BPPT, Agus Salim Dasuki, mengatakan, pemilihan minyak goreng bekas atau jelantah sebagai bahan baku tidak lepas dari ketersediaannya yang melimpah. Minyak goreng bekas bisa dijumpai dimana saja, mulai dari rumah tangga, rumah makan dan hotel. Cara pengumpulannya pun sangat mudah, bisa mulai dari perorangan, hingga instansi seperti sekolah dan pondok pesantren. Menurut Agus, selama ini pemanfaatan minyak goreng bekas belum maksimal sehingga pihaknya akan terus berupaya mengembangkan minyak goreng bekas agar membuahkan hasil yang maksimal. (Anjar Ardityo)
Likes