Batik Gumregah Hadirkan Motif Kontemporer
Bantul, JOGJA TV| Seiring berkembangnya dunia fashion berpengaruh pula pada perkembangan dunia batik. Batik pun tidak hanya terpaku pada motif-motif klasik tetapi motif kontemporer kian berkembang menambah khasanah batik Indonesia. Batik kontemporer terkesan lebih kekinian karena motif dan warnanya bebas sesuai dengan inspirasi pembuatnya. Meski motifnya bebas bukan berarti tidak memiliki makna. Goresan motif batik kontemporer biasanya bercerita tentang alam atau pun juga tentang curahan hati pembuatnya. Ini pula yang dilakukan oleh seniman muda yang juga pemilik Batik Gumregah, Erri Setiawan. Dengan bekal ilmu yang didapat dari bangku kuliah di ISI Yogyakarta, Erri mampu menciptakan batik dengan beragam motif antaralain motif gebyar, suwasana samodra, dan motif abstrak yang menggambarkan curahan hati yang sedang ia alami.
Sebagai seorang seniman muda yang penuh dengan ide-ide kreatif, Erri Setyawan bermain imajinasi untuk menciptakan karya seni batik kontemporer. Dengan dibantu oleh adiknya Vicky Aldi Wibowo, Erri menjalankan bisnis batik berlabel Batik Gumregah. Nama Gumregah sengaja dipilihnya sebagai pemacu semangat bagi dirinya agar terus berinovasi untuk menghasilkan karya-karya batik.
Menurut Erri Setyawan batik pakem harus tetap diperhatikan tetapi kaum muda juga harus terus berinovasi untuk mengembangkan batik. Batik bisa dieksplorasi lebih jauh yaitu dengan menuangkan ide-ide kreatif dalam selembar kain. Ide-ide kreatif yang berasal dari imaginasi seseorang bisa menghasilkan karya nan indah dan sarat makna. Seperti halnya yang dilakukan oleh oleh Erri Setyawan. Seniman muda ini menuangkan imajinasinya ke atas selembar kain putih dengan memakai alat berupa canting dan kuas.
Ketika sedang menggoreskan cairan malam ke atas lembar kain putih Erri merasa seperti sedang melukis. Tangannya bebas bergerak sesuai imajinasi yang ada dalam kepalanya. “Pada proses pencantingan saya memakai kuas terus saya juga memakai canting. Dan di dalam proses itu saya seperti orang melukis,” ungkapnya.
Motif yang diciptakan antaralain motif swasana samodra, gebyar motif dan motif abstrak. Setiap tema yang diciptakan memiliki cerita tersendiri.
Gebyar motif merupakan motif yang menggambarkan kekayaan alam nusantara. Dirinya menciptakan motif ini karena terinspirasi dari berbagai macam motif batik yang ada di nusantara, seperti motif kawung, poleng, lung-lungan, bunga dan sebagainya. Selanjutnya, aneka ragam motif ini ia rangkai menjadi satu bernama gebyar motif. “Saya jadikan satu dan menjadi sebuah kekayaan nusantara,” katanya.
Motif swasana samodra adalah motif yang menggambarkan tentang kekayaan laut nusantara. Guratan-guratan ombak tampak pada motif ini. Melalui karyanya ini Erri ingin menyampaikan kepada semua orang bahwa Indonesia memiliki kekayaan alam yang sangat luar biasa, terutama kekayaan lautnya.
Selain menggambarkan kekayaan alam Indonesia Erri juga menciptakan karya batik yang mengungkapkan tentang curahan hatinya. Rasa senang maupun sedih ia tuangkan menjadi goresan yang ia beri nama motif abstrak. “Jadi untuk warna dan goresan sendiri itu pengaruh dari apa yang sedang saya rasakan. jadi ini semacam curhatan saya sendiri, paparnya. Motif abstrak menonjolkan corak dan permainan warna.
Goresan-goresan yang telah dituangkan Erri baik dengan kuas maupun canting telah menghasilkan karya batik yang begitu indah. Batik hasil inovasinya ditawarkan melalui media sosial seperti facebook, twitter, instagram. Disamping itu, juga ditawarkan langsung ke instansi sekolah-sekolah dan desa wisata Kebonagung.
Rumah produksi batik yang beralamat di Dusun Kebon RT 03 Kanten, Kebongagung, Imogiri, Bantul tidak hanya menjual produk batik namun juga menawarkan jasa pelatihan bagi siapa pun yang ingin belajar membatik. Di tempat workshop itu, peserta bisa belajar membatik dengan harga cukup terjangkau. Dengan harga relatif murah tersebut peserta sudah disediakan bahan-bahan untuk membatik secara komplit sehingga tidak perlu repot-repot membawa dari rumah. “Untuk warna dan bahan semuanya dari sini. Jadi tinggal bawa semangat saja untuk berkarya di sini, “ kata Erri.
Meski fokus mengembangkan batik kontemporer Erri Setyawan tetap berharap supaya batik pakem tetap dipertahankan keberadaannya. Batik kontemporer dan batik pakem bisa berkembang seiring sejalan untuk turut meramaikan dunia fashion. (Rum) Sumber: Amazing Batik, kamis 14/09/17).
Likes