Gunungkidul, www.jogjatv.tv – Ratusan pelajar dan warga dari berbagai lapisan masyarakat Gunungkidul menggelar aksi di Alun-Alun kota Wonosari guna mendesak pemerintah untuk segera turun tangan mengatasi kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak. Aksi ini merupakan bentuk keprihatinan masyarakat, akan meningkatnya kasus kekerasan dan hamil di luar nikah terhadap perempuan dan anak di Gunungkidul. Dari data Dinas Kesehatan Gunungkidul, kasus persalinan remaja pada tahun 2014 mencapai 372 kasus kasus dan sampai oktober 2015 lalu, jumlah kasus persalinan remaja sudah mencapai 340 kasus. Sementara itu, perkara dispensasi kawin di Pengadilan Agama Wonosari pada tahun 2014 mencapai 146 perkara, dan tahun 2015, tercatat sebanyak 109 perkara yang sebagian besar merupakan perkara dispensasi kawin yang diajukan karena kasus hamil diluar nikah. Sementara, kasus kekerasan seksual di Kabupaten Gunungkidul yang tercatat di Lembaga Swadaya Masyarakat Rifka Annisa pada tahun 2014 mencapai 11 kasus, yang mayoritas menimpa remaja dan anak-anak. Pada tahun 2015, jumlah tersebut naik menjadi 15 kasus. Lewat aksi damai ini, masyarakat berharap ada tindakan nyata dari pemerintah untuk menangani permasalahan tersebut.

Koordinator aksi damai, Muhamad Thontowi mengatakan, pihaknya berharap pemerintah tidak tutup mata dengan permasalahan remaja dan anak yang semakin meningkat di gunungkidul. Selain pemerintah, pihaknya juga menghimbau agar orang tua lebih peka dalam mengawasi pergaulan anak-anaknya. Pasalnya, kekerasan terhadap anak maupun permasalahan remaja kerap diawali dengan kurangnya pengawasan dan perhatian dari orang tua. (Anjar Ardityo)