Kulonprogo, www.jogjatv.tv – Meningkatnya debit air di Sungai Progo pada Rabu (25/11) malam telah menyebabkan dua jembatan penghubung antar desa putus. Satu jembatan merupakan penghubung Pedukuhan Mirisewu dengan Temben di Desa Ngentakrejo, Kecamatan Lendah, Kulonprogo. Sementara yang lain adalah jembatan yang berada di sisi timur Pedukuhan Mangir, Desa Sendangsari, Kecamatan Pajangan, Bantul. Jembatan bambu yang dibangun pada Bulan Ramadhan lalu, menjadi jalur alternatif yang kerap digunakan oleh warga Kulonprogo maupun Bantul.

Akibatnya putusnya jembatan tersebut, banyak warga yang akhirnya memutar arah dan mencari jalur alternatif lainnya, yang tentunya lebih jauh yakni sekitar satu jam perjalanan.

Jembatan yang dibangun dari dana swadaya ini kerap dimanfaatkan pada musim kemarau. Sementara pada musim penghujan, jembatan kerap sekali putus akibat tak kuat menahan derasnya arus sungai. Sebagai alternatif jembatan, warga sekitar menyediakan perahu satang untuk mengantar warga yang ingin ke Kulonprogo maupun ke Bantul dengan tarif Rp 2.000,00 sekali jalan.

Pihak kecamatan sebenarnya telah mengetahui putusnya jembatan alternatif di Desa Ngentakrejo dan telah meminta pengajuan dana pembangunan jembatan permanen. Namun demikian, hingga kini belum ada respon dari pemerintah kabupaten.

(Muhammad Sugeng)