Bantul, www.jogjatv.tv – Meski Pemerintah melalui Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral telah menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai hari energi nasional, Hingga saat ini Negara Indonesia masih mengandalkan minyak bumi sebagai sumber energi utama. Potensi energi hijau yang melimpah di Indonesia belum dimanfaatkan secara optimal dan sangat membutuhkan dorongan untuk memulai penggunaan energi hijau sebagai penyokong energi masa depan.

Pada tahun 2010, Kementerian Riset dan Teknologi membangun Workshop Energi Kincir dan Panel Surya di Kedung Bule, Trimurti, Srandakan, Bantul. Namun, workshop tersebut belum banyak dimanfaatkan masyarakat; hanya beberapa mahasiswa yang datang untuk menyelesaikan tugas kuliah.

Staf workshop kedungbule, Arif Novianto, mengatakan workhsop tak hanya menyediakan informasi tentang sistem dan tata kerja kincir angin namun juga menyediakan jasa reparasi terhadap kincir angin yang mengalami kerusakan. Potensi energi angin di bantul yang tergolong tinggi. Angin berhembus hampir sepanjang tahun sehingga dapat menjadi pembangkit energi. Pembangkit energi saat ini dapat dijumpai di beberapa titik seperti di Pantai Baru, Pantai Samas dan Pantai Baron.

Untuk membangun sebuah pembangkit energi angin membutuhkan biaya sekitar Rp 12 juta. Dana tersebut cukup untuk membuat pembangkit energi tenaga angin yang mampu menghasilkan daya sebesar 400 watt. Setelah berfungsi masyarakat tak perlu lagi mengeluarkan biaya tambahan. (Anang Zainuddin)