Share this with friends
Jul
13
Sleman, JOGJA TV| Meski bukan berprofesi sebagai peragawati namun ibu-ibu para istri dukuh se Desa Caturtunggal, Depok, Sleman ini tampak percaya diri saat berlenggak lenggok di pendopo balai desa Caturtunggal yang disulap menjadi catwalk. Bagaikan model profesional, para ibu ini bergaya maksimal mengenakan baju batik hasil karya ibu-ibu yang tergabung dalam Kelompok Batik Nologaten. Fashion show bertema “Serumpun Seni Sejuta Aksi” ini digelar untuk memeriahkan peringatan hari jadi Desa Caturtunggal ke-70 tahun.
Pendopo Kelurahan Caturtunggal, Kecamatan, Depok, Sleman seketika disulap menjadi ajang fashion show yang menampilkan ibu-ibu rumah tangga sebagai modelnya. Mereka bergaya maksimal dalam menampilkan kain batik karya Kelompok Batik Nologaten, yang merupakan potensi di Desa Caturtunggal.
Kegiatan fashion show yang dibawakan oleh paguyuban istri dukuh se Desa Caturtunggal ini diselenggarakan dalam rangka memeriahkan peringatan hari jadi Desa Caturtunggal ke-70. Keberanian mereka tampil di atas catwalk tidak lepas dari peran desainer yang juga koreografer, Bram Italia. Sosok inilah yang melatih ibu-ibu tampil menjadi model untuk menampilkan batik buah karya para ibu dari kelompok batik Nologaten.
Ketua TP PKK Desa Caturtunggal, Sotyaningtyas Kumala Ratna berharap fashion show yang menampilkan batik Nologaten ini menjadi sebuah lompatan bahwa suatu saat nanti batik Nologaten dari Desa Caturtunggal bisa melenggang ke Jogja fashion week atau di INACRAFT. “Harapan kami suatu saat nanti batik caturtunggal bisa melenggang di Jogja Fashion Week atau INACRAFT, amin,” kata Sotyaningtyas.
Batik Nologaten bisa dijadikan pilihan untuk menunjang fashion agar tampil lebih kekinian. Meski ibu-ibu yang memproduksi batik tersebut bukan merupakan keturunan pembatik namun goresan canting yang dihasilkan tidak kalah menarik dengan para pembatik profesional.
Merespon berdirinya Kelompok Batik Nologaten pihak Pemerintah Desa Caturtunggal terus berupaya memajukan potensi batik di Desa Caturtunggal. Kepala Desa Caturtunggal, Agus Santosa berharap agar batik Nologaten bisa dipasarkan sampai ke wilayah lain. “Batik-batik yang ada di wilayah kita ternyata layak dan bisa dipasarkan di dunia lain dalam artian tidak hanya di Caturtunggal tapi bisa di wilayah-wilayah yang lain,” ungkapnya.
Lahirnya sentra batik baru seperti batik nologaten di Dusun Nologaten, Caturtunggal, Depok, Sleman, turut meramaikan pasar batik di Yogyakarta. Kehadiran kelompok batik ini turut mendukung predikat Yogyakarta sebagai Kota Batik Dunia. (Rum) Sumber: Amazing Batik, 12/07/2018).