Peternakan Untuk Kesejahteraan Bangsa
Sleman, JOGJA TV| Bisnis peternakan di Indonesia memiliki peluang yang sangat besar karena seluruh lapisan masyarakat mulai dari level rendah hingga level tinggi membutuhkan konsumsi daging yang dihasilkan dari peternakan. Meski berpeluang besar namun sayang bisnis peternakan di Indonesia kurang diminati oleh pelaku usaha. Hal ini karena peternakan dipandang kurang menjanjikan. Selain itu, juga dianggap tidak keren karena berurusan dengan kotoran. Padahal sesungguhnya bisnis ini mendatangkan manfaat ekonomi. Mulai dari kotoran, kulit, hingga daging hewan ternak memiliki nilai ekonomi. Guna mendorong masyarakat agar tertarik pada bidang peternakan Fakultas Peternakan UGM menyelenggarakan program kuliah gratis bertema “Bagimu Petani Kami Mengabdi”. Kuliah gratis ini terbuka bagi siapa saja yang tertarik pada bidang peternakan. Program kuliah gratis merupakan wujud komitmen UGM dalam mengabdi kepada masyarakat.
Peminat program kuliah gratis di Fakultas Peternakan UGM cukup tinggi. “Sekarang yang daftar ada 800an orang”, kata Dekan Fakultas Peternakan UGM, Prof.Dr. Ali Agus, DAA., DEA., IPU. Satu periode untuk 200 orang. Kuliah dilaksanakan sebanyak 14 kali pertemuan dan dilaksanakan setiap hari jumat. Setiap kali pertemuan selama tiga jam.
Para peserta kuliah gratis tidak hanya berasal dari Yogyakarta tetapi juga dari wilayah seluruh Indonesia. Banyaknya peserta yang tertarik ikut kuliah gratis peternakan menunjukkan bahwa mereka butuh informasi ilmu pengetahuan dan teknologi. Seperti diketahui petani adalah pahlawan pangan yang menopang kehidupan seluruh masyarakat sehingga mereka perlu didukung dengan pengetahuan dan teknologi yang memadai.
Salah satu peserta program kuliah gratis yang juga Sekretaris Koperasi Rajakaya Gama Mandiri (RGM), Irfan Daud mengaku senang dengan program kuliah gratis yang diselenggarakan oleh Fakultas Peternakan UGM. “Hal pertama adalah kegembiraan ada transfer pengetahuan dari Fakultas Peternakan dan seolah-olah membuat dunia peternakan itu menjadi mudah,” kata Irfan Daud.
Para peserta angkatan pertama kuliah gratis mewujudkan ilmu yang didapat selama mengikuti perkuliahan dengan membentuk koperasi Rajakaya Gama Mandiri (RGM) pada tanggal 23 Desember 2017. RGM merupakan koperasi berskala nasional dengan anggotanya berasal dari seluruh Indonesia. “RGM saat ini beranggotakan 107 orang semuanya berbasis di seluruh Indonesia. Anggota terjauh ada di Palangkaraya,” kata Ketua Koperasi RGM, Heru Subagyo.
Koperasi RGM menjual berbagai produk olahan peternakan yang dihasilkan oleh anggota koperasi. Produk olahan makanan tersebut semuanya berasal dari hewan domba. Domba sengaja dipilih karena selama ini belum banyak pelaku usaha yang memanfaatkan domba untuk kegiatan ekonomi. Oleh anggota Koperasi RGM domba diolah menjadi berbagai produk makanan, seperti sate goreng, srundeng, rendang dan keju dan lain-lain. Produk makanan ini dikemas dengan bagus sehingga menarik konsumen. Produk-produk ini bisa diperoleh di Plaza Agro Fakultas Peternakan UGM.
Kedepan untuk mengembangkan koperasi tersebut akan dibentuk RGM Mart yangberlokasi di daerah Karangkajen Yogyakarta. RGM Mart menjual produk-produk yang dihasilkan oleh anggota Koperasi RGM termasuk juga menjual daging beku halal.
Lahirnya Koperasi RGM merupakan cita-cita dari Fakultas Peternakan UGM untuk mewujudkan pilar ekonomi nasional. Koperasi bertujuan untuk memperkuat ekonomi anggota dan keluarganya. Koperasi RGM diharapkan akan menjadi koperasi dengan spirit korporasi yang melibatkan banyak orang sehingga akan menjadi satu kesatuan yang kokoh dalam mewujudkan kesejahteraan anggota dan masyarakat. (Rum) Sumber: Bincang Hari Ini, rabu 16/05/2018).
1 Likes