Festival Mie Letheg “Sewu Rasa Sewu Porsi”
Sleman, JOGJA TV| Mie letheg merupakan icon kuliner Kabupaten Bantul. Mie berwarna kecoklatan ini diproduksi bukan dengan mesin tetapi dengan menggunakan tenaga sapi. Untuk mengenalkan mie letheg kepada masyarakat luas, desa wisata Lopati yang berada di Kelurahan Trimurti, Kecamatan Srandakan, Bantul akan mengadakan Festival Mie Letheg “Sewu Rasa Sewu Porsi”. Masyarakat di seluruh DIY maupun Jawa Tengah diharapkan hadir untuk mengikuti festival ini pada sabtu, 24 maret 2018 pukul 13.00 WIB. Mie letheg dengan berbagai varian rasa dapat dinikmati pengunjung secara gratis pada event tersebut. Tak hanya itu, masyarakat juga dapat mengunjungi berbagai stand UMKM yang menyajikan aneka produk baik makanan maupun kerajinan. Selain itu, juga akan disajikan hiburan tradisional untuk menghibur masyarakat yang datang mengikuti festival tersebut.
Sebagai desa wisata yang baru terbentuk pada februari 2012 desa wisata Lopati yang berlokasi di Desa Trimurti, Srandakan, Bantul terus berbenah untuk agar bisa berkembang seperti desa wisata lainnya. Salah satu upaya untuk menarik wisatawan agar berminat mengunjungi desa wisata Lopati adalah dengan mengadakan festival mie letheg secara gratis. Melalui event ini desa wisata Lopati ingin menunjukkan kepada masyarakat dan wisatawan bahwa warga Dusun Lopati memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan menjadi destinasi wisata.
Potensi yang dimiliki desa wisata Lopati diantaranya potensi kuliner, seperti industri bakpia, wingko dan jamu gendong. Selain itu, juga terdapat industri kerajinan bathik bambu dan kronjot. Di bidang kesenian desa wisata Lopati memiliki kesenian jathilan, reog, sholawatan, gejok lesung, kethoprak dan juga memiliki komunitas sepeda onthel.
Banyaknya potensi yang dimiliki desa wisata Lopati mengantarkan dusun ini meraih juara II ketika mengikuti lomba desa wisata se kabupaten Bantul baru-baru ini. “Akhir-kahir ini baru saja mengikuti lomba desa wisata, juara II se Bantul,” kata Sekretaris Desa wisata Lopati, Pairin.
Meski desa wisata Lopati sendiri bukan penghasil mie letheg tetapi sengaja akan menggelar festival mie letheg agar bisa menjadi potensi kuliner di desa wisata Lopati. “Produk mie itu bukan di Lopati tetapi kita mengambil kulinernya,” kata Ketua desa wisata Lopati, Sutiyem.
Industri mie letheg yang turut mendukung untuk terlaksananya festival tersebut ada tiga dan berasal dari dusun lain, yaitu mie letheg Bendo, mie letheg Nengahan dan mie letheg guntur geni.
Dalam festival tersebut mie letheg akan disajikan dalam berbagai varian rasa. Hal ini sesuai tagline sewu rasa sewu porsi. Jika selama ini masyarakat hanya akrab dengan sayuran kobis dan wortel untuk campuran mie maka dalam festival itu mie letheg akan dimasak dengan aneka sayuran seperti brokoli, jamur, daun katu, dan bahkan sayuran yang tidak biasa dikonsumsi orang yakni kelor. Masyarakat dapat mencicipi mie letheg yang dimasak dengan berbagai jenis sayuran ini yang tentunya akan memberikan sensasi rasa yang berbeda.
Uniknya lagi, dalam festival tersebut mie letheg tidak disajikan dalam piring tetapi akan disajikan dalam wadah takir yang terbuat dari daun pisang sehingga akan menjadikan hidangan mie letheg semakin sedap. “Jadi rasanya kalau di daun pisang itu lebih enak dibanding dengan piring,” kata Sutiyem.
Dalam festival tersebut masyarakat yang datang tak perlu khawatir akan kehabisan mie karena pihak panitia akan menyajikan mie letheg lebih dari seribu porsi, bahkan sekitar dua ribuan porsi. Panitia telah mempersiapkan festival ini secara matang dengan mengerahkan seluruh warga masyarakat Lopati sehingga nantinya tidak akan kuwalahan jika banyak pengunjung yang hadir ke acara festival.
Rencanya, festival mie letheg di desa wisata Lopati akan dihadiri oleh Bupati Bantul, Ketua Dekranasda Bantul, dan dari Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul. Ketua Desa wisata Lopati, Sutiyem menghimbau kepada seluruh masyarakat dimana pun berada untuk datang menghadiri festival mie letheg gratis di Desa wisata Lopati, Trimurti, Srandakan, Bantul, besok hari sabtu, 24 maret 2018 pukul 13.00 WIB.
Festival mie letheg terselenggara dengan biaya swadaya dari masyarakat. Untuk pelaksanaan festival tersebut juga dibantu oleh para mahasiswa KKN dari STIEPRAM Yogyakarta. Para mahasiswa ini bersama-sama dengan pengelola dan masyarakat saling bahu membahu menyelenggarakan festival mie letheg demi mengembangkan potensi wisata yang dimiliki desa wisata Lopati. (Rum) Sumber: Bincang Hari Ini, rabu 21/03/2018).
Likes