Paguyuban Panatacara Yogyakarta
Sleman, JOGJA TV| Keberadaan panatacara atau MC di Daerah Istimewa Yogyakarta jumlahnya cukup banyak tetapi para MC ini belum membentuk sebuah paguyuban sebagai wadah untuk menjalankan profesi MC dengan baik. Bertolak dari hal ini maka para panatacara di DIY berinisiatif mendirikan sebuah Paguyuban untuk menghimpun para panatacara di Yogyakarta. Paguyuban Panatacara Yogyakarta (PPY) didirikan pada 09 Juni 2015 dan telah diresmikan oleh Kepala Dinas Kebudayaan DIY.
Paguyuban Panatacara Yogyakarta (PPY) menjadi tempat belajar terkait upacara adat pengantin bagi para MC di Yogyakarta dan sekitarnya. Sekretaris PPY Cabang Sleman, Budi Sutowiyoso mengatakan anggota PPY saat ini mencapai sekitar 200 orang. Mereka tidak hanya berasal dari DIY tetapi juga ada yang berasal dari kota-kota lain seperti Semarang, Solo, Malang, Banyumas, Kudus dan sebagainya.
Bidang yang dikaji oleh PPY adalah kebudayaan yang terkait dengan tata upacara pengantin baik gaya Yogyakarta, Surakarta maupun nasional. Dengan adanya PPY diharapkan pengetahuan yang terkait dengan tata upacara adat pengantin akan dapat diketahui oleh masyarakat.
Terkait tata upacara pengantin klasik PPY mengadakan sarasehan budaya yang membahas tentang upacara adat panggih gaya Yogyakarta. Sarasehan yang mendatangkan narasumber MC kondang, dr. Wigung Wratsangka tersebut diselenggarakan pada 05/12/17 di Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman. Sarasehan yang digelar oleh PPY ini mendapat fasilitas dari Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman sehingga para peserta yang sudah menjadi anggota PPY tidak ditarik biaya. Demikian ungkap Budi Sutowiyoso.
Kegiatan budaya yang dilakukan oleh PPY mendapat dukungan dari Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman karena PPY berkomitmen menjaga nilai dan tradisi budaya Jawa. Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman melalui Bidang peninggalan budaya nilai dan tradisi siap mewadahi persoalan-persoalan budaya dan tradisi seperti yang dilakukan oleh PPY. Dinas pun menanggapi kiprah PPY dengan secara positif, “ Kita mengucapkan terimakasih karena inilah roh dari kebudayaan yang berbasis pada masyarakat, kata Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman, Aji Wulantoro, S.H.,M.Hum.
Paguyuban Panatacara Yogyakarta menjadi tempat menimba ilmu bagi siapa saja yang ingin belajar tentang upacara adat pengantin baik gaya Yogyakarta, Surakarta maupun nasional. Tidak hanya para panatacara atau MC saja yang bisa belajar di PPY tetapi para perias pengantin maupun Wedding Organiser (WO) juga bisa menambah ilmu di PPY.
Ketua Paguyuban Panatacara Yogyakarta, Ki Abeje Janoko mengatakan bahwa untuk bisa menjadi MC yang professional maka seorang MC harus memiliki 15 kompetensi, diantaranya harus menguasai olahraga, olah busana, olah swara, tembang dan sebagainya. Dengan terbentuknya PPY ini maka para MC bisa meningkatkan kompetensinya tersebut sehingga mampu menjadi MC professional.
Salah satu anggota yang juga merupakan pengurus PPY, Ki Rahardjo Cermo Susilo mengaku bisa menambah ilmu setelah bergabung ke dalam PPY. “Jadi apa yang belum saya punya bisa saya dapatkan di PPY,” kata Ki Rahardjo Cermo Susilo.
Untuk mengembangkan kebudayaan di DIY rencananya PPY akan menggandeng guru-guru MGMP bahasa Jawa agar dapat bersinergi mencapai satu tujuan yang sama. Demikian ungkap Ketua Paguyuban Panatacara Yogyakarta, Ki Abeje Janoko. (Rum) Sumber: Bincang Hari Ini, Jumat 01/12/17).
Likes