Budaya Kuliner Nusantara 2017
Sleman, JOGJA TV| PT. Sriboga Flour Mill akan menyelenggarakan Sriboga Expo selama tiga hari, mulai 15-17 September 2017 bertempat di Jogja Expo Centre (JEC) Yogyakarta. Dalam event tersebut pengunjung bisa mencicipi aneka kuliner nusantara yang berasal dari Pulau Jawa dan Bali. Tenant-tenant yang ikut dalam acara tersebut seluruhnya merupakan pelanggan dari PT. Sriboga sehingga semua produk kuliner yang disajikan menggunakan tepung terigu Sriboga. Selain bisa menikmati kuliner nusantara masyarakat juga bisa belajar cara menjalankan bisnis kuliner. Ada kelas-kelas tertentu yang bisa diikuti terkait cara berbisnis kuliner, meliputi food preneur class, cooking class, entrepreneur class dan kids class khusus untuk anak-anak. Di samping itu, juga akan diselenggarakan seminar UKM yang akan dihadiri oleh sekitar 400 peserta dari Pulau Jawa dan Bali. Bukan hanya sekedar menyajikan kuliner namun dalam acara tersebut juga akan digelar wayang kulit dengan dalang Ki Warseno Slenk.
Ketua Panitia Sriboga Expo, Erwin mengatakan Budaya Kuliner Nusantara merupakan event kali pertama yang digelar oleh PT. Sriboga Flour Mill. Rencananya event ini akan diadakan setiap tahun di berbagai kota. Pada tahun 2018 memasuki usinya yang ke- 20 tahun PT. Sriboga akan menggelar event serupa di Semarang yang merupakan tempat kelahiran PT. Sriboga.
Budaya Kuliner Nusantara diselenggarakan untuk mengenalkan kembali varian produk-produk Sriboga. Salah satunya adalah tepung premix yang merupakan inovasi baru dari PT. Sriboga. Sejauh ini PT. Sriboga dikenal sebagai produsen yang unggul dalam hal inovasi dan juga merupakan satu-satunya produsen tepung terigu kelas super premium di Indonesia.
Budaya Kuliner Nusantara akan berlangsung selama 3 hari, mulai tanggal 15-17 September 2017 bertempat di Jogja Expo Centre. Setiap harinya acara dibuka mulai pukul 10.00 – 22.00 WIB. Untuk masuk ke acara tersebut pengunjung cukup membayar tiket masuk sebesar Rp.10.000,-. Biaya itu dimaksudkan sebagai voucher yang selanjutnya bisa ditukar dengan makanan atau produk lain yang tersedia di stand dengan nilai yang sama. “Saya rasa tidak rugi hanya dengan Rp.10.000,- dan itu bisa ditukar dengan voucher. Sama saja free sebenarnya,” kata Erwin.
Di hari pertama (15/09) acara akan diisi dengan pembukaan ceremonial yang rencananya akan dihadiri oleh Gubernur DIY. Selanjutnya, panitia akan menghadirkan seorang motivator yang akan memberikan motivasi terhadap para pelaku usaha. Acara lainnya adalah demo dan penjualan produk oleh para sponsor besar rekanan PT. Sriboga.
Hari ke kedua, sabtu (16/09) merupakan puncak acara yang akan menghadirkan cheff Bara. Di samping itu, juga akan digelar acara lain oleh para sponsor yang mendukung. Malam harinya, akan digelar pertunjunkan wayang kulit oleh dalang Ki Warseno Slenk. Pertunjukan wayang inilah yang membedakan event ini dengan event kuliner lainnya.
Hari ke tiga, minggu (17/09) pengunjung bisa menyaksikan cheff Marinka yang akan melakukan unjuk kebolehan di bidang kuliner.
Berbeda dengan festival kuliner lainnya yang hanya sekedar menggelar bazar kuliner namun Budaya Kuliner Nusantara ini lebih kental pada nuansa pendidikan karena dari menit ke menit acara yang disuguhkan padat sekali. Setiap harinya ada empat kelas yang harus diisi terus menerus mulai pagi hingga malam. Materi yang hadirkan dalam kelas-kelas tersebut tentunya sangat dibutuhkan oleh UKM-UKM. Demikian ungkap Manajer UKM, Irfan Wahyudi.
Dengan komitmennya yang kuat PT. Sriboga ingin memajukan UKM di Indonesia karena UKM merupakan pilar ekonomi yang mampu menyerap tenaga kerja. Sesuai visi PT. Sriboga yakni “Jangan sampai ada pengangguran di sekeliling kita” maka PT. Sriboga berupaya membina UKM-UKM dengan menyelenggarakan training bisnis yang bisa diikuti masyarakat. Pusat training ini bernama Sriboga Customer Centre dan UKM Centre. Pusat training yang berlokasi di Jl. Imogiri timur no. 117 ini diperuntukan bagi para pelaku usaha yang ingin menjalankan bisnis tetapi belum tahu arah sama sekali.
Budaya Kuliner Nusantara bukan sekedar event rekreasi tetapi ada manfaat edukatif di dalamnya. Masyarakat bisa memanfaatkan event ini terutama bagi mereka yang ingin membuka usaha di bidang kuliner. (Rum) Sumber: Bincang Hari Ini, selasa (12/09/17).
Likes