Share this with friends
Jan
01
Bantul, Jogja TV| Budaya dan adat istiadat peninggalan nenek moyang merupakan suatu kekayaan unik dan patut untuk dilestarikan. Seperti halnya dengan tradisi Bersih Dusun yang saat ini masih dilakukan oleh kelompok masyarakat Desa Logandeng, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunung Kidul. Desa Logandeng merupakan suatu desa yang terdiri dari 10 pedukuhan. Bersih Dusun ini selain untuk melestarikan tradisi juga merupakan suatu perwujudan rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan hasil bumi yang mereka dapatkan.
Acara Bersih Dusun ini dilakukan setiap tahun sekali dan dilasanakan pada hari Senin Pahing serta dipusatkan di salah satu pedukuhan desa tersebut. Untuk tahun ini, kegiatan Bersih Dusun dipusatkan di Pedukuhan Pager. Prosesi Bersih Dusun diawali dengan menyiapkan uborampe yang akan digunakan untuk kenduri bersama dibalai dusun. Bagi warga yang mampu, menyiapkan 1 tenggok yang berisi nasi uduk lengkap dengan ingkung dan jajanan pasar. Setelah persiapan selesai, warga akan berkumpul di masing-masing RT untuk melakukan kirab budaya. Kirab dimulai dari wilayah Dusun Pager menuju Balai Dusun Pager.
Acara kirab budaya ini sangat menarik perhatian dan antusias warga untuk menyaksikannya. Tak hanya orang dewasa akan tetapi juga anak-anak telah memadati jalan yang menjadi rute kirab budaya tersebut. Hal ini merupakan tanggapan positif yang diberikan warga agar tetap dapat mempertahankan tradisi ini.
Usai melakukan kirab budaya, warga akan melakukan upacara serah terima gunungan yang akan dilakukan oleh perwakilan RT masing-masing. “Gunungan yang berbentuk kerucut dengan ujung yang lancip ini dipersembahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai wujud terimakasih atas rizki yang telah diberikan”, ujar Widi Winarto, sesepuh desa setempat.
Setelah melakukan serah terima gunungan, warga akan berkumpul untuk melakukan do’a bersama dan kenduri. Puluhan tenggok yang berisi uborampe kenduri akan dikumpulkan menjadi satu dan selanjutnya dido’akan, yang mana do’a akan dipimpin oleh ulama setempat. Do’a tersebut dipanjatkan untuk memohon keselamatan, limpahan rizki dan rasa syukur.
Makanan hasil kenduri yang sudah di do’akan akan dibagikan kepada seluruh warga yang hadir dalam acara kenduri tesebut. Makanan yang dibagikan ini dibungkus dengan sarang yang terbuat dari daun kelapa yang telah dipersiapkan sebelumnya. Selain sebagai wujud rasa syukur, acara kenduri ini juga digunakan untuk mempererat hubungan sesama warga dan cara lain untuk melakukan sodaqoh.
Selain makanan yang dibagikan, warga juga dapat berebut gunungan yang berbentuk kerucut yang berisi hasil bumi. Rebutan gunungan ini merupakan saat yang sangat dinantikan karena seluruh warga tumpah ruah dengan suka cita yang dirasakannya. Saat-saat ini pun juga digunkan sebagai wujud kebersamaan antar warga. Rebutan gunungan ini juga sering disebut dengan ngalab berkah.
Tak hanya cukup sampai disitu saja suka cita yang dirasakan oleh para warga. Di akhir acara Bersih Dusun ini warga akan disuguhi dengan berbagai macam hiburan berupa atraksi yang menjadi andalan dari pedukuhan yaitu reog. Antusiasme masyarakat Dusun Pager yang sangat tinggi untuk mengikuti dan menyaksikan serangkaian acara Bersih Dusun ini merupakan cerminan wujud persatuan yang telah terjalin diantara warga sekitar. “Harapan saya, tradisi ini dapat terus dilakukan dan akan menjadi budaya serta dapat menjadikan Desa Logandeng , Kecamatan Playen, Kabupaten Gunung Kidul sebagai desa rintisan pariwisata”, ujar Widi Winarto, sesepuh desa setempat.