Yogyakarta, www.jogjatv.tv – Program pemerintah untuk melakukan sertifikasi bagi dosen dengan tujuan meningkatkan kualitas, ternyata tidaklah mudah. Banyak dosen yang mengambil jalan pintas agar lolos sertifikasi, seperti melakukan copy paste materi milik dosen yang sudah lulus.

Direktur Jenderal Sumber Daya Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Pendidikan Tinggi Kemenristek Dikti, Ali Gufron Mukti, mengatakan, tahun 2016 ini, dari 4.512 dosen yang mengikuti sertifikasi, terdapat 2.931 dosen yang lulus sertifiksi, dan 1.580 dosen dinyatakan tidak lulus. Banyaknya dosen yang tidak lulus sertifikasi tersebut sangat disayangkan mengingat program ini sudah menggunakan biaya yang cukup besar. Menurut Ali Gufron, penyebab dosen tidak lulus sertifikasi diantaran adalah kurangnya kompetensi yang dimiliki para dosen, dan banyak dosen yang justru mengambil jalan pintas, yaitu melakukan copy paste data sertifikasi dosen yang lulus program sertifikasi sebelumnya.

Selain memastikan tidak akan meluluskan dosen yang melakukan copy paste atau penjiplakan, Kemenristek Dikti juga akan menindak tegas dosen dan perguruan tinggi yang melakukan hal memalukan tersebut.

Sesuai undang-undang, program sertifikasi dosen akan berakhir tahun 2016 ini. Ketidaklulusan pada sertifikasi dosen didominasi karena kurang nilai deskripsi diri, nilai gabungan seperti Bahasa Inggris dan nilai kompetensi. ( Fauzan Ahmad )