Yogyakarta, www.jogjatv.tv – Wacana Mendikbud Muhadjir Effendy yang ingin menerapkan sistem sekolah sehari penuh atau full day school menuai sejumlah tanggapan. Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, dalam tanggapannya mengungkapkan, sekolah sehari penuh harus dibarengi dengan beragam program yang bervariasi, sehingga anak atau pelajar tidak merasa memiliki beban terlalu berat, karena menghabiskan waktu seharian berada di sekolah. Terlebih bila perpanjangan jam sekolah tersebut digunakan untuk menambah mata pelajaran, maka hal ini akan sangat memberatkan.

Sri Sultan juga memaklumi kekhawatiran orang tua siswa yang merasa keberatan dengan program dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan tersebut, pasalnya, sejumlah orangtua masih banyak yang mendaftarkan anaknya untuk mengikuti les privat dan sejumlah kegiatan lainnya di luar jam sekolah.

Agar kebijakan sekolah sehari penuh tidak mengorbankan hak-hak anak untuk bermain dan bersosialisasi., Sri Sultan menyarankan agar kebijakan tersebut harus dikaji lebih mendalam; jangan sampai program hanya dibuat untuk membuat siswa pandai secara sains, namun justru mengesampingkan pembelajaran moral dan budaya.

Puan Maharani: Full Day School Perlu Dikaji Ulang

Solo, www.jogjatv.tv – Sementara itu, di sela-sela kunjungannya ke Rumah Sakit Umum UNS di Sukoharjo, Menteri Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani, juga mengutarakan tanggapannya terkait wacana penerapan full day school oleh Mendikbud. Menurut Puan, wacana mendikbud tersebut memang perlu dikaji secara mendalam. Puan menyarankan kepada Mendikbud agar membuat satu percontohan yang jelas dengan cara mengundang orang tua murid,tenaga pengajar dan masyarakat untuk membicarakan rencana penerapan full day school tersebut. ( Fauzan Ahmad – Heru Kristiyanto )