Klaten, www.jogjatv.tv – Akibat kemarau panjang dan krisis air bersih, 18 kabupaten di Propinsi Jawa Tengah telah menetapkan status darurat kekeringan. Penetapan status darurat kekeringan di 18 kabupaten tersebut disampaikan langsung Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah, Sarwa Pramana saat meninjau kondisi kekeringan di wilayah lereng selatan Gunung Merapi, Senin (28/9). Sarwa Pramana menyatakan, hingga akhir September, droping bantuan air bersih terus disalurkan ke daerah-daerah yang dilanda krisis air bersih.

Untuk mengatasi krisi air bersih di Jawa Tengah, Badan Nasional Penanggulangan Bencana menggelontorkan dana Rp 9,5 milyar melalui BPBD Jateng. Dana tersebut akan digunakan untuk droping air bersih dan menyiapkan infrastruktur penyaluran air bersih, seperti pembangunan embung atau tangkapan air di wilayah yang terbatas sumber airnya.

Sampai saat ini kekeringan masih terus melanda sebagian besar daerah di Jawa Tengah. Akibatnya kesulitan air bersih tak hanya dialami rumah-rumah warga, namun juga sekolah-sekolah dan tembat ibadah.

(Purwanto)